Memahami Sistem Peringkat Google dan Cara Membuat Konten Berkualitas

habisinduit.web.id - Di era digital saat ini, keberhasilan sebuah website atau konten online sangat bergantung pada bagaimana Google menilai dan menempatkannya di hasil pencarian. Google menggunakan sistem peringkat otomatis yang kompleks untuk menentukan konten mana yang paling relevan dan bermanfaat bagi pengguna. Sistem ini terus diperbarui melalui pengujian dan evaluasi agar hasil pencarian tetap akurat, cepat, dan dapat dipercaya.

Memahami bagaimana sistem ini bekerja penting bagi pembuat konten agar dapat menghasilkan karya yang bukan hanya menarik bagi pembaca, tetapi juga sesuai dengan algoritma Google. Di samping itu, pemahaman ini juga membantu menghindari praktik-praktik yang bisa merugikan kredibilitas website, seperti konten yang dibuat semata-mata untuk manipulasi peringkat.


Sistem Inti Google: Dari BERT hingga RankBrain

Google memiliki berbagai sistem inti yang digunakan untuk menilai dan memproses halaman web. Salah satu sistem terkenal adalah BERT (Bidirectional Encoder Representations from Transformers), sebuah teknologi AI yang memungkinkan Google memahami makna kata dalam konteks kalimat. Dengan BERT, Google dapat menangkap niat pencarian lebih akurat, terutama untuk kueri yang kompleks atau panjang.

Selain BERT, ada RankBrain dan Neural Matching, yang membantu Google memahami hubungan antara kata dan konsep. RankBrain memungkinkan mesin pencari menampilkan konten yang relevan meski kata-kata yang digunakan dalam pencarian tidak sama persis dengan yang ada di halaman web. Neural Matching bekerja untuk mencocokkan konsep dari kueri pengguna dengan konten di internet.

PageRank dan sistem analisis tautan juga masih menjadi bagian penting, meski telah berkembang sejak pertama kali Google diluncurkan. Sistem ini menilai kualitas halaman berdasarkan bagaimana halaman-halaman lain menautkannya, sehingga halaman yang lebih dipercaya cenderung muncul di posisi lebih tinggi.

Sementara itu, sistem MUM (Multitask Unified Model) adalah AI canggih yang mampu memahami dan menghasilkan bahasa. Saat ini, MUM digunakan untuk aplikasi khusus, seperti menampilkan informasi vaksin COVID-19 atau meningkatkan kualitas snippet tertentu di hasil pencarian.


Menjaga Keandalan dan Relevansi Konten

Selain sistem AI, Google juga memiliki mekanisme untuk memastikan konten yang ditampilkan andal, relevan, dan bebas spam. Misalnya, sistem deduplication memastikan halaman yang sangat mirip tidak mendominasi hasil pencarian, sementara freshness system menampilkan konten terbaru untuk kueri yang memerlukan informasi terkini, seperti berita bencana atau review film baru.

Google juga memiliki sistem informasi krisis, yang menampilkan hotline dan konten terpercaya ketika terjadi krisis pribadi atau bencana alam. SOS Alerts akan menampilkan update dari otoritas lokal maupun internasional, termasuk peta, nomor darurat, dan informasi penting lainnya.

Sistem konten asli memastikan bahwa informasi yang baru dan unik mendapatkan peringkat lebih tinggi dibandingkan konten yang hanya menyalin sumber lain. Begitu pula sistem penilaian keandalan, yang menurunkan peringkat konten yang dianggap kurang kredibel atau tidak jelas sumbernya.

Selain itu, Google menggunakan sistem demosi konten berdasarkan penghapusan. Jika sebuah situs sering menerima permintaan penghapusan konten karena pelanggaran hukum atau privasi, peringkat konten lain dari situs tersebut akan turun. Ini termasuk konten CSAM, doxxing, atau konten eksplisit non-konsensual.


Prinsip Pembuatan Konten Berkualitas

Google menekankan pentingnya konten orang-pertama (people-first content), yang berarti konten dibuat untuk membantu orang, bukan untuk mengejar peringkat mesin pencari. Membuat konten berkualitas tinggi tidak hanya soal mematuhi algoritma, tetapi juga memberikan pengalaman menyeluruh bagi pembaca.

Evaluasi Konten Anda Sendiri

Pertanyaan kunci yang bisa membantu mengevaluasi konten meliputi:

  • Apakah konten memberikan informasi asli, analisis, atau penelitian?

  • Apakah konten memberikan nilai tambah dibanding halaman lain?

  • Apakah konten layak dibagikan atau disimpan oleh pembaca?

  • Apakah konten bebas dari kesalahan faktual, ejaan, dan tata bahasa?

Evaluasi ini juga bisa dilakukan oleh pihak luar yang tidak terafiliasi dengan website untuk mendapatkan perspektif yang lebih objektif.

Fokus pada E-E-A-T

E-E-A-T adalah singkatan dari Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness:

  • Experience: Konten yang menunjukkan pengalaman langsung dalam topik tertentu.

  • Expertise: Ditulis atau ditinjau oleh ahli atau penggemar yang memahami topik.

  • Authoritativeness: Kredibilitas penulis atau situs dalam bidangnya.

  • Trustworthiness: Faktor paling penting untuk membangun kepercayaan pembaca.

Konten yang selaras dengan prinsip E-E-A-T cenderung mendapatkan peringkat lebih baik, terutama untuk topik yang memengaruhi kesehatan, keuangan, atau kesejahteraan masyarakat.

Menjawab "Who, How, Why"

Google juga menekankan tiga pertanyaan penting dalam membuat konten:

  • Who (Siapa): Siapa yang membuat konten? Cantumkan informasi penulis dan latar belakangnya.

  • How (Bagaimana): Bagaimana konten dibuat? Jika menggunakan AI atau otomatisasi, jelaskan prosesnya.

  • Why (Mengapa): Mengapa konten dibuat? Tujuan utama harus membantu orang, bukan sekadar menarik trafik dari mesin pencari.

Menyediakan informasi ini membantu pembaca memahami konteks, membangun kepercayaan, dan menunjukkan kredibilitas.


Hindari Konten “Search Engine-First”

Konten yang dibuat semata-mata untuk manipulasi peringkat Google, misalnya berdasarkan tren semu atau jumlah kata tertentu, bisa merugikan website dalam jangka panjang. Google menyarankan untuk:

  • Tidak menulis banyak konten tanpa fokus topik yang jelas.

  • Tidak membuat konten otomatis massal tanpa nilai tambah.

  • Tidak sekadar merangkum informasi orang lain tanpa analisis atau insight tambahan.

  • Tidak menyesuaikan tanggal atau menambah konten hanya untuk terlihat “fresh” bagi mesin pencari.

Fokus pada kualitas dan manfaat bagi pembaca tetap lebih penting daripada mencoba mengejar algoritma. Ini juga membantu pembaca menghindari bahaya gaya hidup hedon, yang sering muncul dari konten viral atau sensasional yang tidak bertanggung jawab.


Pengalaman Halaman (Page Experience)

Selain kualitas konten, Google menilai pengalaman pengguna secara keseluruhan. Hal ini mencakup kecepatan loading halaman, keterbacaan, navigasi yang mudah, dan desain yang responsif di berbagai perangkat. Memberikan pengalaman pengguna yang menyenangkan meningkatkan peluang pengunjung bertahan lebih lama dan kembali ke website.


Mengintegrasikan Sistem Google dan Konten Berkualitas

Dengan memahami sistem peringkat Google dan prinsip pembuatan konten orang-pertama, pembuat konten dapat:

  • Memastikan konten relevan, asli, dan berkualitas tinggi.

  • Membangun kepercayaan dan kredibilitas melalui E-E-A-T dan transparansi.

  • Menghindari praktik manipulatif atau spam yang bisa merugikan peringkat.

  • Memberikan pengalaman pembaca yang menyeluruh, sehingga konten tetap bernilai.

Mengikuti prinsip ini sejalan dengan strategi digital modern yang menekankan kualitas dan nilai bagi audiens, sekaligus memastikan keberlanjutan website dalam jangka panjang. 

Lebih baru Lebih lama